Tunggu! Ini bukan tentang cara membuat sambel tempe yaa... tapi tentang cerita pagi kemarin. Hari Ahad adalah hari wajib kembali tidur setelah shalat subuh, he he... *ups, jangan ditiru yaa...*. Bangun kesiangan karena perut lapar, itu adalah cerita berikutnya. Maka, langkah kami berdua mantab *pake b, saking mantepnya, hihi* menuju dapur. Sementara langkahku tertahan depan kulkas, tangan mas cekatan menyalakan kompor. Mengambil tempe dari kulkas, memotongnya... dan hampir saja dimasukkan ke minyak. "Eits, tunggu! Dikasih bumbu dulu, Ayah... Sini, aku buatin," cergahku sembari mengambil mangkuk. Kuisi sedikit air, ditambah garam satu setengah sendok teh, plus bawang putih keprek sebiji. Mas memasukkan tempe ke dalam bumbu dan melemparkannya ke dalam minyak! "Waaaaahhhhhh, siniiiii" kataku lagi. Aku pun mulai bertugas menggoreng tempe.
Mas tak tinggal diam. Dia mengambil cobek + ulekannya, mengambil satu siung bawang putih dan dua butir cabe rawit kemudian memasukkannya ke dalam minyak tempat tempe digoreng.
Sebentar kemudian, tangannya dah sibuk mengulek sambal dan memenyet tempe dengan sambalnya. Lalu tanpa basa-basi, kami pun makan bareng.
Hmmmm... menu sederhanaaaaaaaaaaaaaa, tapi dalem kesan. andaiiiiii tiap pagi begini, senengnyaaa...
Tapi hidup tak selamanya bisa bersantai. Yang seringkali kami temui adalah kesibukan. Dia dengan sekolahnya... tugas-tugasnya: paper, jurnal, thesis... dan aku, dengan dapur, pesanan kue, anak-anak...
Rabb, bantulah kami menjadi hambaMu yang shaleh shalehah... dan masukkan kami ke dalam Syurga IndahMu... agar kami bisa menikmati masa-masa santai kami di sana, nanti... aamiiin.
*semangaaatttt: ibadah... ibadah! semua niatkan untuk ibadah, dan semoga dikumpulkan di jannahNya, aamiiin ya Rabb*
No comments:
Post a Comment