Sunday, February 6, 2011

Lebih dekat dengan Zaki

Sejak hamil calon anak ketiga, aku merasa pengeeeennnnnnn banget lebih deket sama anak2ku. Karena Iq dah sibuk sekolah, maka Zaki lah yang kemudian menjadi sasaran empuk keinginanku. Dan, betapa begitu banyak tawa ia hadirkan di wajah mamanya ini... Zakiiiii, lucu banget ih!

Kisah 1
Sejak dua hari ini, aku mengajarkan Thariq menjadi imam sholat bagi Zaki. Tentu, Zaki makmumnya yaa... Maka, sholat pertam menjadi makmum, Zaki lumayan tertib. Meskiiiii, banyak pertanyaan keluar dari mulut mungilnya ketika si abang khusyu menjadi pemimpin di depannya.

"Maa... adik sukaaaaa sholat. adik ga suka main!" Aku mengangguk.
"Maa... kalau di sekolah adik, ruku'nya lamaaaa... di sini cuma bentar, hihihi..." Aku senyum.
"Maa... kenapa sih bilang aamiiin-nya harus kenceng?" aku mulai bingung cari jawaban.
"Maa... tangan adik dah ga nempel kalau sujud. ga kayak anjing lagi kan?" Aku mengangguk lagi.
"Maa... adik bisa al Fatihah, tapi ga boleh ikutan ya? Kenapa?" --iya, dengerin imamnya, jawabku--
"Maa... adik ga bisa duduk macam abang, ga pa pa ya kayak gini?" Aku mengangguk lagi.

Daaannn... ketika abangnya mengucap salam, Zaki pun dengan lantang menjawab, "Wa'alaikum salam warohmatullohi wabarokatuhu"

Jiaaaaahhhhhh... Zakiiiiiiiiiii....!!!!!!!!!!

Kisah 2
Sejak kecil Zaki terbiasa duduk di pangkuanku ketika aku berdoa. dua hari ke belakang, ia berdoa sendiri. Dengarlah doanya...
"Ya Allah... berilah supaya thesis ayah cepet selesai. Biar kami bisa beli rumah yang baru dan bagus. Bisa beli pemberubahan armorhero yang bisa nyala, bisa beli swing, bisa beli kucing, bisa beli sandal mama yang baru, bisa beli apa-apa aja yang bagus. Ya Allah, berilah supaya kami semua sehat dan mbah bisa pergi haji..."

Duuuhhhh, mama terharu dengernya. Dan ketika ayahnya diceritain tentang doa Zaki oleh mama, ayah tertawa... hahaha, kucingnya ga ketinggalan! begitu tanggapan si ayah, hihihi...

Kisah 3
Kami sedang duduk di tangga dekat playground. Tiba-tiba berdatanganlah orang2 Yaman bercadar melewati kami, sembari mengucap salam. Aku menjawabnya dan memberikan senyuman.
"Maa... kenapa sih orang-orang itu pake topeng?"
"Itu bukan topeng sayang, itu cadar!"
"Kenapa pake cadar?"
"Karena mereka orang Arab, itu budaya mereka," jawabku lagi.
"Untung mama bukan orang Arab yaa... jadi ngga perlu pake cadar. Eh... tapi harusnya mama pake cadar lahhh..."
Aku yang bingung dengan kata2nya pun bertanya, "Emang kenapa sayang?"
Jawabnya --sambil senyum tengiiilllll banget--, "Iyaaa... nanti orang bilang, loh... mana jerawatnya ga nampak!"
Zakiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii

---
Kisah 4
Seorang kawanku upload link ke youtube. lagunya Karimata: Rintangan...
Komentar Zaki:
"Maa... itu gambar adik baby di perut ke?"
"Bukan sayang, itu gambar tangan mama dan ayah"
"Mana tangan mama, mana tangan ayah?"
"Yang kecil tangan mama, yang besar tangan ayah..."
"Loh... ini tangan mama besar, bukan kecil!" --hahahahahaa... emang dah dari sononya deeee..--
Terus,
"Mana, itu kok yang tangan besar ga ada bulu2nya? tangan ayah ke?"
Hadeeeeeehhhhh adik, protes muluuuuu...

---
Kisah 5
Semalam Zaki tanya, "Maa... kapan ke rumah tante Lia lagi?"
Mama jawab, "Kita ga akan ke sana lagi sekarang2 de... Tante Lia mau pulang ke Indonesia."
Zaki manyun... marah. Tahu begitu mama langsung menjelaskan, biar dia ga berlanjut bad mood.
"Dee... tante Lia kan mau melahirkan adik baby di Indonesia."
"Tante Lia ga usah melahirkan adik baby laahhh... kan udah ada adik baby mama."
"Looohhh, tante Lia mau adik baby yang bisa tinggal di rumah tante Lia. Emang adik baby mama boleh diajak di rumah tante Lia terus?" Dia menggeleng. Cerita terputus...

Tadi pagi, dalam perjalanan menuju kandang kuda, selepas mengantar kue ke cafe mak Jah, dia bilang, "Mama... besok... besoknya... besoknya lagi tante Lia mau pulang ke Indonesia. Mau melahirkan adik baby. sekarang adik baby tante Lia baru 5 bulan..." Aku senyum... Hmmm, dah faham rupanya babyku satu ini... "Iya, sayangggg..." buru2 kujawab dan kuberikan senyuman paling manisss...