Saturday, September 20, 2008

Tentang Nama Kekasihku

Pssttt! Jangan suudzan dulu. Karena ia cuma satu, yang Allah ridhoi. Namanya Satria Mandala. Pertama kali saya mendengar namanya disebut, saya terkikik di hati. Nama yang unik. Kayak nama pesawat (mandala), atau nama museum di Jakarta (ternyata duluan dia lahirnya daripada si musium...), atau apalah. Yang jelas, saya heran, kok namanya aneh.

Mungkin keanehan ini karena saya tidak begitu familiar dengan nama selain nama islami. Bayangkan saja, di keluarga saya, nama saya dan adik-adik semuanya bernafaskan islam. Ary Nur Azizah. Farikhah. Nur Kholis. Jadi, boleh dong saya merasa heran mendengar namanya...

Nama yang membuat saya tertawa itu, ternyata punya banyak kisah. Di Bandung, tempat kami ngontrak, suami saya lebih dikenal dengan nama Pak Eko! Loh kok? Ya, kami sendiri ngga ngerti darimana nama itu muncul. Yang jelas, setiap arisan, saya selalu tercatat sebagai Bu Eko. Berkali nama itu coba saya klarifikasi, tapi hasilnya, tetap saja. Hingga Mbak Ola, Manajer saya waktu itu yang kebetulan se blok dengan saya di perumahan, selalu menggoda saya dengan memanggil: ayo, bu Eko... hehehe...

Dan di sini, di Johor. Tempat saya nebeng hidup bersama suami yang sedang sekolah lagi, ia pun dipanggil dengan sebutan baru. Satrio! Bukan Satria seperti seharusnya. Terus suka saya godain, kalau namanya, Satria jadi Satrio. Maka, Mandala jadi Mendolo? hehehehe....

Ah... apapun nama yang tetangga, rekan, kawan dekat, saudara, atau siapa pun berikan dan sebut untuk suami saya, jujur, kami tidak pernah mempersoalkannya. Jika dengan nama itu semua merasa nyaman memanggilnya, kami tentu merasa lebih nyaman. Maka, di sini pun, saya lebih nyaman dipanggil, Bu Satrio...

No comments: